Orang yang bisa membuat semua hal yang sulit menjadi mudah dipahami, yang rumit menjadi mudah dimengerti, atau yang sukar menjadi mudah dilakukan, itulah pendidik yang sejati.

Selamat hari pendidikan nasional 2 Mei

MESIN MILLING DAN DRILLNG

Posted by


BAB V
MESIN MILLING DAN DRILLNG

5.1       Pengertian Mesin Milling dan Drilling
            Mesin milling adalah mesin perkakas untuk mengerjakan atau menyelesaikan permukaan suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau sebagai alatnya. Sedangkan drilling adalah proses pemesinan yang paling sederhana diantara proses pemesinan yang lain. Biasanya di bengkel atau workshop proses ini dinamakan proses bor, walaupun istilah ini sebenarnya kurang tepat. Proses gurdi dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang bulat dengan menggunakan mata bor (twist drill) (Widarto, 2008).
Sedangkan menurut Rasum (2006), proses bor (boring) adalah proses meluaskan/memperbesar lubang yang bisa dilakukan dengan batang bor (boring bar) yang tidak hanya dilakukan pada mesin gurdi atau drilling, tetapi bisa dengan mesin bubut, mesin frais, atau mesin bor. Pada mesin frais, pisau terpasang pada arbor dan diputar oleh spindle. Benda kerja terpasang pada meja dengan bantuan catok atau ragum (vice) atau alat Bantu lainnya. Meja bergerak vertikal (naik-turun), horizontal (maju-mundur dan kekiri-kekanan). Dengan gerakan ini maka dapat menghasilkan benda-benda seperti pembuatan:
1.    Bidang rata
2.    Alur
3.    Roda gigi
4.    Segi banyak beraturan
5.    Bidang bertingkat

5.2       Cara Kerja Mesin Milling Dan Drilling
Mesin drilling memiliki cara kerja. Berikut cara kerja pada mesin milling dan drilling.
1.    Membuat alur atau bagian yang akan dipotong pada benda kerja.
2.    Meletakkan benda kerja pada meja kerja.
3.    Mengunci benda kerja dengan menggunakan ragum (penjepit).
4.    Memasang penggurdi pada spindel penggurdi.
5.    Mengarahkan mata penggurdi pada benda kerja yang akan dipotong.
6.    Menekan mesin penggurdi sehingga mata bor akan berputar dan menyebabkan benda kerja berlubang pada bagian yang diinginkan.
Gambar 5.1 Pengoperasian Mesin Drilling

Gambar 5.2 Pengoperasian Mesin Milling

5.3       Alat Bantu Mesin Milling dan Drilling
Mesin perkakas sebagai kelengkapan pada mesin  drilling dan milling di antaranya ragum, klem set, landasan (blok paralel), pencekam mata bor, sarung pengurang, pasak pembuka, boring head,  dan mata bor (Asyari, 2008). Berikut ini penjelasan alat bantu pada mesin drilling dan milling:
a.    Ragum
Ragum untuk Mesin Gurdi digunakan untuk mencekam benda kerja pada saat akan di bor.
b.    Klem set
Klem set digunakan untuk mencekam benda kerja yang tidak mungkin dicekam dengan ragum.
c.    Landasan (blok paralel)
Digunakan sebagai landasan pada pengeboran lubang tembus, untuk mencegah ragum atau meja mesin turut terbor.
d.    Pencekam mata bor
Digunakan untuk mencekam mata bor yang berbentuk silindris. Pencekam mata bor ada dua macam, yaitu pencekam dua rahang dan pencekam tiga rahang.
e.    Sarung bor (drill socket, drill sleeve)
Sarung bor digunakan untuk mencekam mata bor yang bertangkai konis.
f.      Pasak pembuka
Digunakan untuk melepas sarung pengurang dari spindel bor atau melepas mata bor dari sarung pengurang.
g.    Boring head
Digunakan untuk memperbesar lubang baik yang tembus maupun yang tidak tembus.
h.    Mata bor
Mata bor merupakan alat potong pada Mesin Gurdi, yang terdiri dari bor spiral, mata bor pemotong lurus, mata bor untuk lubang yang dalam (deep hole drill), mata bor skop (spade drill), dan mata bor stelite.

5.4       Macam-Macam Mata Bor Drilling
Ada beberapa jenis mata bor untuk jenis pekerjaan yang berbeda. Bahan benda kerja dapat juga mempengaruhi jenis dari mata bor yang digunakan. Bentuk beberapa mata bor khusus untuk pengerjaan tertentu (Widarto, 2008). Penggunaan dari masing-masing mata bor tersebut adalah:
1. Mata bor helix besar (high helix drills): mata bor ini memiliki sudut helix yang besar, sehingga meningkatkan efisiensi pemotongan, tetapi batangnya lemah. Mata bor ini digunakan untuk memotong logam lunak atau bahan yang memiliki kekuatan rendah.
2. Mata bor helix kecil (low helix drills): mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas atau terpegang benda kerja ketika membuat lubang pada material kuningan dan material yang sejenis.
3.  Mata bor kerja berat (heavy-duty drills): mata bor yang digunakan untuk menahan tegangan yang tinggi dengan cara menebalkan bagian web.
4. Mata bor tangan kiri (left hand drills): mata bor standar dapat dibuat juga untuk mata bor kiri. Digunakan pada pembuatan lubang jamak yang mana bagian kepala Mesin Bor didesain dengan sederhana yang memungkinkan berputar berlawanan arah.
5. Mata bor dengan sisi sayat lurus (straight flute drills): bentuk ekstrim dari mata bor helix kecil, digunakan untuk membuat lubang pada kuningan dan plat.
6. Mata bor poros engkol (crankshaft drills): mata bor yang didesain khusus untuk mengerjakan poros engkol, sangat menguntungkan untuk membuat lubang dalam pada material yang ulet. Memiliki web yang tebal dan sudut helix yang kadang-kadang lebih besar dari ukuran normal. Mata bor ini adalah mata bor khusus yang banyak digunakan secara luas dan menjadi mata bor standar.
7. Mata bor panjang (extension drills): mata bor ini memiliki batang/shank yang panjang yang telah ditemper, digunakan untuk membuat lubang pada permukaan yang secara normal tidak akan dapat dijangkau.
8. Mata bor ekstra panjang (extra-length drills): mata bor dengan badan pahat yang panjang, untuk membuat lubang yang dalam.
9. Mata bor bertingkat (step drills): satu atau dua buah diamater mata bor dibuat pada satu batang untuk membuat lubang dengan diameter bertingkat.
10. Mata bor ganda (subland drills): fungsinya sama dengan mata bor bertingkat.  Mata bor ini terlihat seperti dua buah mata bor pada satu batang.
11. Mata bor (solid carbide): untuk membuat lubang kecil pada material paduan ringan, dan material bukan logam, bentuknya bisa sama dengan mata bor standar. Proses pembuatan lubang dengan mata bor ini tidak boleh ada beban kejut, karena bahan carbide mudah pecah.
12.  Mata bor dengan sisipan karbida (carbide tipped drills): sisipan karbida digunakan untuk mencegah terjadinya keausan karena kecepatan potong yang tinggi. Sudut helix yang lebih kecil dan web yang tipis diterapkan untuk meningkatkan kekakuan mata bor ini, yang menjaga keawetan karbida. Mata bor ini digunakan untuk material yang keras, atau material non logam yang abrasif.
13. Mata bor dengan lubang minyak (oil hole drills): lubang kecil di dalam bilah pahat bor dapat digunakan untuk mengalirkan minyak pelumas/pendingin bertekanan ke ujung mata bor. Mata bor ini digunakan untuk membuat lubang dalam pada material yang liat.
14. Mata bor rata (flat drills): batang lurus dan rata dapat digerinda ujungnya membentuk ujung mata bor. Hal tersebut akan memberikan ruang yang besar bagi beram tanpa bagian helix. Mata bor ini digunakan untuk membuat lubang pada jalan kereta api.
15. Mata bor dengan tiga atau empat sisi potong: mata bor ini digunakan untuk memperbesar lubang yang telah dibuat sebelumnya (denganmmata bor atau di-punch). Mata bor ini digunakan karena memiliki produktivitas, akurasi, dan kualitas permukaan yang lebih bagus dari pada mata bor standar pada pengerjaan yang sama.
16. Bor senter (center drill): merupakan kombinasi mata bor dan countersink yang sangat baik digunakan untuk membuat lubang senter.

 Danar Susilo Wijayanto, Yuyun Estriyanto. Teknologi Mekanik Mesin Perkakas. Surakarta: UPT penerbitan dan percetakan UNS (UNS press).=> diberdayakan oleh Science-Firdaus
 http://www.aps.anl.gov/APS_Engineering_Support_Division/User_ESH/Machine_Shops_Public/20050816_pdf_files/Study_Guides/APS_Drill_Press.pdf => diberdayakan oleh Science-Firdaus



Blog, Updated at: 15:28

3 comments:

Disarankan berkomentar menggunakan OpenID. Komentar SPAM dan SPAMMY (menyertakan link hidup) otomatis tidak akan muncul.

Dapatkan Update Terbaru

Subscribe via Email

Like This!!!